ALITA  ARIFIANA ANISA
09418244004
PENILAIAN
ACUAN PATOKAN (PAP) 
DAN
PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian
Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) disebut juga dengan criterion
evaluation  yang berarti  pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda
dimana dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dalam tujuan instruksional. Keberhasilan dalam prosedur acuan
patokan tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan
dalam item-item. Dengan penggunaan PAP setiap individu dapat diketahui apa yang
telah dan belum dikuasainya secara obyektif. Bimbingan individual untuk
meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat dirancang,
demikian pula untuk memantapkan apa yang telah dikuasainya dapat dikembangkan. Pembelajaran
yang menuntut pencapaian kompetensi tertentu sesuai dengan karakteristik PAP .
PAP juga dapat digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya kurang terkontrolnya penguasaan materi, terdapat siswa yang
diuntungkan atau dirugikan, dan tidak dipenuhinya nilai-nilai kelompok
berdistribusi normal. PAP ini menggunakan prinsip belajar tuntas (mastery
learning).
Ciri
Penilaian Acuan Patokan:
1.      Membandingkan
hasil yang dipeeroleh siswa dengan menggunakan patokan atau criteria yang telah
ditentukan guru.
2.      Bersifat
obyektif dan absolute.
3.      Digunakan
untuk menilai kemapuan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu.
Penilaian
Acuan Normatif (PAN)
Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik
dimana pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan
penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama. Penilaian dengan system ini
juga dapat diterapkan dalan suatu kelas dengan membandingkan hasil siswa dengan
teman satu kelasnya. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang
menggunakan prinsip belajar kompetitif. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes
yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah
dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian
hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain dalam tes
yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran,
mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi
sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan
variannya .
Berikut
ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
- Penilaian Acuan Normatif
     digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan
     peserta didik lainnya.
- Penilaian Acuan Normatif
     menggunakan kriteria yang bersifat relative, artinya, selalu berubah-ubah
     disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
- Nilai hasil dari Penilaian
     Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
     tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan
     peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
- Penilaian Acuan Normatif
     memiliki kecenderungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan
     seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai
     dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
- Penilaian Acuan Normatif
     memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.
Persamaan
PAP dan PAN
Penilaian
Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai
berikut:
- Penilaian acuan norma dan acuan
     patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus
     item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum
     dan tujuan intruksional khusus.
2.      Pengukuran memerlukan sample yang
relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi.
Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target
akhir pengambilan keputusan.
- Untuk mandapatkan informasi
     yang diinginkan tentang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan
     item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar
     penulisan instrument.
- Keduanya mempersyaratkan
     perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
- Keduanya menggunakan macam tes
     yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau
     keterampilan.
- Keduanya dinilai kualitasnya
     dari segi validitas dan reliabilitasnya.
- Keduanya digunakan ke dalam
     pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan
| 
PAP | 
PAN | 
| 
Penilaian acuan patokan biasanya
  mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes
  untuk setiap perilaku. | 
Penilaian acuan norma biasanya
  mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap
  perilaku. | 
| 
Penilaian acuan patokan menekankan
  penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan
  oleh setiap peserta tes. | 
Penilaian acuan norma menekankan
  perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara
  relatif. | 
| 
Penilaian acuan patokan mementingkan
  butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur. | 
Penilaian acuan norma lebih
  mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan
  biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. | 
| 
Penilaian acuan patokan digunakan
  terutama untuk penguasaan. | 
Penilaian acuan norma digunakan
  terutama untuk survey. | 
Referensi:
______. 2011. Penilaian
Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). http://blogwirabuana.wordpress.com/2011/03/16/penilaian-acuan-norma-pan-dan-penilaian-acuan-patokan-pap/.
Diakses pada 5 April 2012.
            Arifin,
Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar