RE-A map of life :)

Rabu, 04 April 2012

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) DAN PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)


ALITA  ARIFIANA ANISA
09418244004

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
DAN PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) disebut juga dengan criterion evaluation  yang berarti  pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda dimana dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksional. Keberhasilan dalam prosedur acuan patokan tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item. Dengan penggunaan PAP setiap individu dapat diketahui apa yang telah dan belum dikuasainya secara obyektif. Bimbingan individual untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat dirancang, demikian pula untuk memantapkan apa yang telah dikuasainya dapat dikembangkan. Pembelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi tertentu sesuai dengan karakteristik PAP . PAP juga dapat digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kurang terkontrolnya penguasaan materi, terdapat siswa yang diuntungkan atau dirugikan, dan tidak dipenuhinya nilai-nilai kelompok berdistribusi normal. PAP ini menggunakan prinsip belajar tuntas (mastery learning).
Ciri Penilaian Acuan Patokan:
1.      Membandingkan hasil yang dipeeroleh siswa dengan menggunakan patokan atau criteria yang telah ditentukan guru.
2.      Bersifat obyektif dan absolute.
3.      Digunakan untuk menilai kemapuan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu.

Penilaian Acuan Normatif (PAN)
Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik dimana pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama. Penilaian dengan system ini juga dapat diterapkan dalan suatu kelas dengan membandingkan hasil siswa dengan teman satu kelasnya. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip belajar kompetitif. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan variannya .
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
  1. Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya.
  2. Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat relative, artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
  3. Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
  4. Penilaian Acuan Normatif memiliki kecenderungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
  5. Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.

Persamaan PAP dan PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
  1. Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus.
2.      Pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
  1. Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tentang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
  2. Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
  3. Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
  4. Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
  5. Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan
PAP
PAN
Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku.
Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif.
Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur.
Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit.
Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.
Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey.

Referensi:
______. 2011. Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). http://blogwirabuana.wordpress.com/2011/03/16/penilaian-acuan-norma-pan-dan-penilaian-acuan-patokan-pap/. Diakses pada 5 April 2012.
            Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar