STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL /
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
oleh : Alita Arifiana Anisa (8 April 2012)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses
pendidikan pada dasarnya dilakukan untuk mempersiapkan anak didiknya dalam
menghadapi kehidupan dan dapat diterima dengan baik dalam masyarakat. Proses
pendidikan diharapkan menjadi sarana bagi peserta didik dalam mempersiapkan
berbagai hal yang dibutuhkan untuk terjun dimasyarakat. Oleh karena itu
hendaknya apa pun yang di ajarkan di sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan dapat diterapkan dikehidupan nyata dan bermanfaat bagi individu dan
masyarakat. Selain sebagai sarana membetuk manusia yang mampu terjun dan
dterima dalam masyarakat, proses pendidikan erat kaitannya dengan kebutuhan
masyarakat akan manusia yang sesuai dengan perkembangan jaman.
Strategi
pembelajaran satu arah yang biasa di sebut strategi pembelajaran konvensional
banyak mendominasi proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Strategi tersebut
menjadi pilihan bagi guru sebagai solusi padatnya materi yang harus disampaikan
dalam periode tertentu, namun strategi ini mengurangi kebermaknaan proses
pembelajaran itu sendiri sehingga anak didik kerap kali hanya memahami teori
yang disampaikan oleh guru tanpa tau implementasi atau realisasi teori tersebut
di kehidupan nyata. Hal tersebut menyebabkan ilmu yang diteerima di sekolah
tidak dapat diterapkan secara optimal oleh peserta didik dalam masyarakat.
Menyikapi
fenomena tersebut, banyak ahli mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengembalikan
hakikat proses pendidikan sebagai sarana mempersiapkan manusia untuk terjun
dalam masyarakat. Alasan tersebut didukung pula oleh teori konstruktivisme yang
digagas oleh Mark Baldwin dan dikembangkan oleh Jean Piaget. Teori ini
mengemukakan bahwa belajar bukanlah menghafal namun merupakan proses
mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman yang dikakukan oleh subjek. Teori
lain yang mendukung adalah teori psikologis kognitif yang menyebutkan bahwa
proses belajar terjadi karena pemahaman peserta didik terhadap lingkungan.
Dengan berbagai pertimbangan dan alasan tersebut diatas, strategi pembelajaran
kontekstual hadir sebagai salag satu alternative yang mampu mewadahi kebutuhan
manusia akan proses pendidikan yang bermakna dan applicable dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kontekstual itu?
2. Bagaimanakah
implementasi strategi pembelajaran kontekstual?
3. Apakah
perbedaan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajarn
konvensional?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertia, karakteristik, asas dan hal lain yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran kontekstual.
2. Mengetahui
implementasi strategi pembelajaran kontekstual.
3. Mengetahui
perbedaan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran konvensional,
baik secara teoritis maupun praktis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Strategi adalah pendekatan
secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran
merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Berikut ini merupakan definisi strategi
pembelajaran kontekstual menurut beberapa ahli:
1. Elaine B. Johnson
Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa
melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian
mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.
2. Akhmad
Sudrajat
Contextual Teaching and Learning
(CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi
siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, sehingga
siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang dapat diterapkan dari satu
permasalahan konteks ke permasalahan konteks lainnya.
3. Diknas
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas Strategi
pembelajaran kontekstual atau Contextual teaching and Learning (CTL)
dapat diartikan sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Kontekstual
Berdasarkan pengertian tersebut diatas terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan strategi pembelajaran kontekstual yang harus
dipahami, yaitu:
1. CTL
menekankan pada keterlibatan siswa dalam menemukan materi yang akan dipelajari
melalui proses mengalami secara langsung.
2. CTL
mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajari denggan
situasi di kehidupan nyata agar proses
pembelajaran di sekolah menjadi bermaksa, fungsional, applicable, dan tertanam erat dalam ingatan.
3. CTL
mendorong siswa untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan.
C. Karakteristik Strategi Pembelajaran
Kontekstual
Karateristik Strategi Pembelajaran Kontekstual
dirumuskan dalam lima poin, yaitu:
1. CTL
merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang ada (activating knowledge), yaitu
pengetahuan yang dipelajari saling berkaitan dengan pengetahuan yang sudah
dimiliki.
2. CTL
merupakan proses memperoleh pengetahuan baru (acquiring knowledge) secara
deduktif, yaitu mengetahui pengetahuan secara holistic terlebih dahulu,
kemudian memperhatikan tiap detailnya.
3. CTL
menekankan pada pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) bukan
menghafalkan pengetahuan.
4. Mempraktikan
pengetahuan dan pengalaman (applying knowledge).
5. Merefleksikan
(reflecting knowledge) strategi pengembangan pengetahuan.
D. Peran Guru dalam Strategi
Pembelajaran Kontekstual
Dalam proes pembelajaran kontekstual guru perlu
memahami setiap tipe belajar siswa, berikut ini merupakan beberapa hal yang
harus diperhatikan guru dalam menerapkan CTL:
1. Siswa
merupakan individu yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan
dan pengalamannya, oleh karena itu guru berperan sebagai pembimbing siswa untuk
belajar sesuai dengan tahapperkembangannya.
2. Siswa
memiliki kecenderungan untuk mencona hal baru yang menarik dan menantang, oleh
karrena itu belajar dapat dilakukan dengan memecahkan persoalan yang menantang,
guru berperan dalam memilih materi yang penting untuk dipelajari siswa.
3. Belajar
bagi siswa adalah mencari keterkaitan hal baru dengan hal yang sudah diketahui
sehingga guru berkewajiban untuk membantu menemukan kaitan antara pengalaman
satu dengan yang lain.
4. Belajar
bagi siswa merupakan proses asimilasi, yaitu menyempurnakan skema yang telah
ada dan akomodasi yang merupakan pembeentukanskema baru. Guru bertanggungjawab
dalam memfasilitasi proses tersebut.
E. Asas Strategi Pembelajaran
Kontekstual
CTL
sebagi suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang
melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, yaitu:
1.
Konstruktivisme
Konstruksivisme
adalah
proses pembangunan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
2.
Inkuiri
Inkuiri Adalah
proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa langkah:
a. Merumuskan
masalah
b. Mengajukan
hipotesis
c. Mengumpulkan
data
d. Menguji
hipnotis berdasarkan data yang ditemukan
e. Membuat
kesimpulan
3.
Bertanya
(Questioning)
Belajar pada hakikatnya adalah
bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi
dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan
kemampuan seseorang dalam berfikir. Dalam suatu pembelajaran yang produktif
kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:
a. menggali
informasi dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
b. membangkitkan
motvasi siswa untuk belajar
c. merangsang
keingintahuan siswa terhadap sesuat
d. memfokuskan
siswa pada suatu yang diinginkan
e. membimbing
siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep Masyarakat Belajar (Learning
Community) dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui
kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan
menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar.
5.
Pemodelan
(Modeling)
Pemodelan merupakan proses
pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai conto yang dapat ditiru oleh
setiap siswa.
6.
Refleksi
(Reflection)
Refleksi merupakan
proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara
mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah
dilalui.
7.
Penilaian
Nyata (Authentic Assessment)
Penilaian
Nyata
adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar yang dilakukan siswa.
F. Pola Pembelajaran Kontektual
1.
Pendahuluan
a. Guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dr proses pembelajaran
dan pentingny matei yangn akan disampaikan.
b. Guru
menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:
1.) Siswa
dibagi dalam beberapa kelompok
2.) Tiap
kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi.
3.) Siswa
ditugaskan untuk mencatat berbagai hal
yang ditemukan selama observasi.
c. Guru
melakukan Tanya jawab seputar tugas yang diberikan.
2.
Inti
a. Di
lapangan
1.) Siswa
melakukan obsevasii
2.) Siswa
mencatat hal-hal yang ditemukan selama observasi
b. Di
kelas
1.) Siswa
mendiskusikan hasil temuan mereka
2.) Siswa
melaporkan hasil diskusi
3.) Siswa
menjawab pertnyaan yang diajukan oleh kelompok lain
3. Penutup
a. Dengan
bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sesuai dengan indikator hasil
belajar yang harus dicapai.
b. Guru
menugaskan siswa untuk membuat tulisan tentang pengalaman belajar mereka.
G. Kelebihan dan Kekurangan Strategi
Pembelajaran Kontekstual
1. Kelebihan
a. Pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan riil. Siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan
antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat
penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara
fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
b. Pembelajaran
lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena
metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa
dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
2. Kekurangan
a. Tanggung
jawab guru menjadi lebih berat, yaitu bertanggungjawab untuk memahami siswa
sesuai dengan proses belajar dan tingkat perkembangannya, serta mengarahkan
proses pembelajaran agar tidak keluar dari indikator hasil belajar yang telah ditentukan.
H. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual
dengan Pembelajaran Konvensional.
NO
|
Perbedaan
CTL dengan Pembelajaran Konvensioanal
|
|
CTL
|
Pembelajaran
Konvensional
|
|
1
|
Siswa
sebagai subjek belajar
|
Siswa
sebagai objek belajar
|
2.
|
Siswa
belajar melalui kegiatan kelompok
|
Siswa
lebih banyak belajar secara individu
|
3.
|
Pembelajaran
dikaitkan dengan kehidupan nyata
|
Pembelajaran
bersifat teoritis dan abstrak
|
4
|
Kemampuan
didasarkan atas pengalaman
|
Kemampuan
diperoleh dari latihan-latihan
|
5
|
Tujuan
akhir kepuasan diri
|
Tujuan
akhir nilai atau angka
|
6
|
Prilaku
dibangun atas kesadaran
|
Prilaku
dibangun oleh factor dari luar
|
7
|
Pengetahuan
yang dimiliki individu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya
|
Pengetahuan
yang dimiliki bersifat absolute dan final, tidak mungkin berkembang.
|
8
|
Siswa
bertanggungjawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran
|
Guru
penentu jalannya proses pembelajaran
|
9
|
Pembelajaran
bisa terjadi dimana saja
|
Pembelajaran
terjadi hanya di dalam kelas
|
10
|
Keberhasilan
pembelajaran dapat diukur dengan berbagai cara
|
Keberhasilan
pembelajaran hanya bisa diukur dengan tes
|
BAB
III
KESIMPULAN
CTL merupakan pembahasan yang menarik.
BalasHapusSalam Kenal
mn ksimpulannya?
BalasHapusDi mana uraian tentang Implementasinya?
BalasHapus