RE-A map of life :)

Kamis, 17 Mei 2012

The Fairy Tale


The Fairy Tale
Written by : Alita Arifiana Anisa (18/5/2012)


            “Hun,bangun.. kita udah sampe.. “ kudengar suara berat itu lagi..disertai bunyi pintu terbuka. Owh, Arga membukakan pintu mobil Ford-nya dan sekarang berdiri tepat disampingku sambil membelai rambut yang baru ku bonding. Shit! Gimana mau bangun kalo malah dibelai-belai gini..haha
            “ I’m ready,hun..” jawabku singkat sambil tersenyum seraya merapikan ujung dress pendekku yang terlipat.
            “ Well, it’s the next destination,. Narra Wedding.” Gumamku.
            Tak lama kemudian aku, Naqila Winda dan Arga  mulai sibuk mencoba beberapa setelan baju pengantin. Umm..mungkin ini sudah yang ke-13 dan yang paling memukau. Ku tamati pantuan diriku di cermin kayu besar. Damn! It’s cool!
Dari belakang kurasakan tangan Arga menyentuh pinggangku dengan lembut, perlahan memeluk dengan sayang. Haduh..basah deh ni baju kean kringet grogi..hehe.” you’re so pretty,hun..”.
Haduuhh..sudah 4 tahun berlalu dan aku masih saja tak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk membalas jurus so sweet caliber SS (Super-super) 6000-nya. “ You too, ga..”ucapku singkat..
            “aku?? Pretty??” jawabnya dengan muka aneh.
            “ umm..bukan gitu..haduhh” gini deh sekalinya coba mbales ketawan begonnya..” umm.. maksudku..” aku terbata..
            “ Haha..kamu tetap manis meski lagi panic, hun..” jawabnya sambil memamerkan gigi putihny yang rapi, ya iyelah..dokter gigi,mamen… “aku tau maksudmu,sayang..” dia berbisik.. huff..atur nafas..satu..duaa…tiga.. aku hampir selalu lupa bernafas setiap dia melakukan adegan bisik bisik seperti ini.
***
            “Kamu ingin kemana lagi?” Arga memecah lamunanku. Perjalanan kembali dari Taipei menuju Zhong Lie memang memanjakan mata dengan pemandangan indah.
            “ Umm..mungkin meregang otot sambil makan es krim..” jawabku asal-asalan.
            “ Well.. I know the place u’ll love to..”
            U almost always know, things I love to, argaa…dan  setengah jam kemudian..
WAOW !! sejak kapan restoran mungil berjudul Side Walk yang biasanya ada di ujung jalan kampus NCU (National Cental University)  Zhong Lie ini ppindah kepinggir pantai yang Ya Tuhaaaann..ini sungguh-sungguh-sungguh.. romantiiiiissss…. Hampir saja aku meleleh sambil ternganga.. bagaimana tidak restoran favoritku pindah pinggir pantai yang temapat favoritku juga? What the hell…bagaimana arga melakukannya? Aku mulai curiga dia saudara kembar herkules yang tampan-gagah-dan setengah dewa itu.
            “ hun..ini Side Walk..di pinggir pantai…” ucapku pelan
            “ Well..come on!” jawabnya sambil menggamit tanganku,masuk ke Ruangan Side walk yang khas dengan dekorasi kayu klasik dengan beberapa ruang privat yang nyaman.
            “ Reservasi atas nama Arga Wijaya,..” ucapnya dalam bahasa mandarin pada pelayan wanita berbaju unik yang sangat hawwaii.
            What? Reservasi? God… ini sudah terencana…rasanya ingin ku peluk makhluk romantis type anugerah Tuhan versi limited edition ini.
            “New Zeland Ice Cream,sayang?” tanyanya setibanya kita dimeja nomor 9 yang berada diberanda depan Side Walk, tepat menghadap pantai yang mulai menggelap.
            “ Yup,aways!” jawabku ceria.
            “ Tak berubah.” Ucapnya sambil tersenyum.
            “ Waow.. ini keren sekali, ga.. sejak kapan ada side walk di tempat sekeren ini…’ aku masih asaja terkagum-kagum..
            “ aku membangunnya untukmu.” Jawabnya singkat dan datar.
            “ hah???? Kamu bercanda yaa??membangun side walk?? Untukkku?” hampir saja aku mati kaku sambil berdiri mendengar ucapannya yang sungguh mengagetkan. Bagaimana bias dia mengucap kalimat keramat dengan sebegitu DATARnya..
            “Iya,aku bercanda.” Jawabnya masih dengan datar disempurnakan dengan cengiran kuda, khas arga.
            “Oh, God..” tubuhku melemas, kusandarkan tubuhku pada kursi kayu nyaman yang kududuki.
            “ Kamu tidak benar-benar percaya kan?” Tanya arga menggoda.
            “ Tentu aku percaya padamu..” jawabku dengan tampang memelas.
            “ haha..aku tau sayang..” dibelainya poniku yang berantakan tertiup angin senja.
            “ New Zeland Ice Cream,,Green Tea Ice Cream..” terdengar suara pelayan wanita mengantarkan pesanan kami.
            “ Xie-xie.” Ucap kami nyaris berbarengan. Dan tersenyum.
            Kami pun menikmati cup Ice cream masing-masing sambil terpana menikmati sunset yang sebentar lagi turun. Tanpa saling mengucap kata. Tuhan,, ini indah sekali seperti di dongeng-dongeng jaman dulu. Menikmati sunset dengan new zeland ice cream favorit ditemani calon suami setengah dewa. Romantis sekali..
            Matahari sudah menghilang,, suasana beranda side walk sudah mulai dingin diterpa angin malam, dekorasi klasiknya kini dilengkapi lampu-lampu lucu yang tak beritu terang,, redup menenangkan.
            “ Sudah mulai dingin, mari pulang..” aku menoleh ke arah arga yang…. APA?? Sedang berlutut tepat disamping kursiku.
            “ Hhey,,apa yang kau lakukan?” kataku terkaget-kaget setengah berbisik.
            Dia menggamit tangganku, menciumnya perlahan.. well,God..jangan biarkan dia merasakan tanganku yang mulai berkeringat dan sedikit gemetaran..tolong..
            “ Qila..will you marry me?” ucapnya dengan super bin duper berkharisma.
            Jangan meleleh.jangan meleleh, jangan meleleh. Aku komat kamit dalam hati..
            “ Qila…” panggilnya.
            Tuhan..aku lupa harus mengucap sesuatu..apa?apa?apa? ayoo.pikirkan. pikirkan. Pikirkan, qilaaaa…
            Well, ini memang bukan kali pertamanya Arga memintaku menjadi istrinya dengan cara romantis overdosis, dan ini juga bukan pertama kalinya aku ingin sekali berrteriak bilang iya pada dunia,, ini tepatnya sudah tiga kali dalam satu bulan ini.. dan aku masih belum mampu menggerakkan bibirku dengan lebih cepat untuk menjawab. Parah.
            Yang pertama ketika berapa di kampus NCU tepat di Menara tepat orang-orang janjian berkencan, ditemani semilir angin bukit yang menenangkan. Aku hanya mampu mengangguk saking kagetnya.  Yang kedua di Chang Kai Shek Memorial Hall, saat kami menikmati liburan akhir pekan dua minggu lalu, dia berteriak dari ujung tangga memintaku yang masih berada dipelataran hall utama untuk menjadi istrinya. Untung kau tidak pingsan ditatap ratusan pasang mata. Dan ini yang ketiga, ditemani angin malam dan dekorasi klasik Side Walk..aku masih terdiam..
            “ I do, arga,,, I do..” aku terbata.
            “ I do want to be your wife..i do want to be your bride,,I do want to enjoy my first night with you..i do want to enjoy my rest of life with u, arga..i do..really do..” waow…jawaban terpanjang sepanjang masa..
            “ thanks hun..”
            Dia menggenggam tanganku, dan tangannya yang lain melingkarkan cicin emas putih manis di jari manisku. Lalu memelukku sayang. Kurasakan tubuhku mulai tenang..untung tak pingsan gara-gara lupa bernafas. Satuu..duaa..hirupp..lepass..hufff…
***

            “Bangun,yank..oiiii..bangun,Qil..oiiii….!!” samar-samar ku dengar suara arga..apa?? aku beneran pingsan? Ahh…malu-maluiiinn…pikirku panic.
            Well jangan panic..tenang..natural..
            “ sumpah deh ni orang kalo dah molor! Oiii…” ku dengar lagi suara arga.. sialan! Kasar banget ni orang..
            Ku buka mataku..umm..kita dimana? Aku dimana? Kog bau tofu?
            “mampir makan dulu,nenek sihir..aku lapar dan lelah mengemudikan mobil gemuk ini..kau malah enak-enakan tidur sambil senyum-senyum.mau tidak?” rentetan kata-kata yang sungguh tak sopan keluar dari mulut pria berbadan tegap didepanku.
            Aku mengangguk.
            Shit! Mimpi…
            Yahh,,sudahlah..terima saja..duduk dipinggir jalan sekitar Daxi Street, menikmati a cup of tofu bersama yah,,pacar saya. Arga Wijaya yang memang tak se-romatis dalam mimpi. Ku liriknya dia yang terduduk disampingku.
            “ Apa? Sudah habiskan.” Ucapnya singkat.
            Huaaaa..aku mau tidur lagi ajaaaa..
            “kenapa memelas seperti itu?” tanyanya denga nada intrograsi.
            Aku menggeleng..ingin rasanya ku kirim kau ke alam mimpi selamanya, Arga-bukan-setengah-dewa!
            “Sudah jangan cemberut, nanti teruskan lagi tidurnya,perjalanan kita masih satu jam lagi,tenang saja.” Arga meluncurkan kalimat yang lebih mirip serangaan nuklir bagiku.
            Ini bukan tentang itu,bodoh,.
            “Hei..malah melamun..” dia tak henti-hentinya berkomentar.
            Aku tidak melamun, gozilla! Aku sedang mengucap mantra berharap kembali ke mimpi yang lebih mirip fairy tale itu secepatnya. Kembali bersama arga yang setengah dewa !
            Ku pejamkan mataku. Rileks, Qilaaa…tenang.
            Kurasakan hangat pada ujung tanganku. God..benarkah arga memegang tanganku? Deg.deg.deg. jantungku mulai tak beraturan. Uia, jangan lupa bernafas..tariik..hembus..satuu..
            “Kuah mu tumpah, bodoh!”
            HAH??!
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar